TIMES PADANG, SOLOK – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan status Gunung Talang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). Peningkatan status ini berdasarkan pengamatan visual dan peningkatan aktivitas kegempaan hingga 10 Desember 2025.
Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menyampaikan dua rekomendasi utama. Pertama, melarang masyarakat dan wisatawan mendekati dan bermalam di dalam radius 2 kilometer dari kawah. Kedua, masyarakat diminta mewaspadai potensi longsor di kawasan Kawah Selatan gunung tersebut.
Peningkatan aktivitas terlihat signifikan. Pada 10 Desember 2025 pukul 02.48 WIB, terjadi gempa tektonik magnitudo 4.7 dengan kedalaman 10 km. Pascakejadian, hingga pukul 09.00 WIB, terekam 227 kali gempa vulkanik tektonik. Sepanjang 2025, telah tercatat empat kali kemunculan swarm (kluster gempa) vulkanik tektonik, dengan swarm terakhir pada 23 September menunjukkan kluster lebih dangkal dan terkonsentrasi di area kawah.
“Pemunculan gempa ini mengindikasikan adanya migrasi atau perpindahan magma dari kantong magma dalam ke arah permukaan,” jelas Lana Saria melalui keterangan tertulis. Fenomena ini merupakan indikator ketidakstabilan kondisi vulkanik yang dapat diikuti oleh erupsi.
Badan Geologi akan terus memantau aktivitas Gunung Talang secara intensif dan menginformasikan setiap perubahan signifikan kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari instansi berwenang dan mematuhi seluruh rekomendasi keselamatan yang diberikan. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |