TIMES PADANG, AGAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melaporkan peningkatan jumlah korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi. Hingga Rabu (10/12/2025) malam, korban jiwa tercatat 190 orang, bertambah dari data sebelumnya 188 orang.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menjelaskan sebaran korban. “Sebanyak 25 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian,” ujarnya di Lubuk Basung, Kamis (11/12/2025). Selain itu, masih ada 72 korban yang belum ditemukan, dengan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Palembayan (66 orang).
Pencarian korban hilang akan dilanjutkan oleh tim gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan relawan dengan menggunakan alat berat. Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 4.117 orang, dengan 13 orang masih dirawat.
Dampak kerusakan infrastruktur dan ekonomi sangat besar. Data BPBD Agam mencatat:
-
Rumah rusak berat: 600 unit
-
Jembatan rusak: 67 titik
-
Fasilitas pendidikan rusak: 99 unit
-
Lahan pertanian rusak: 1.813,70 hektare
-
Ternak mati: 5.025 ekor
Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp682,35 miliar. Angka ini mencerminkan besarnya dampak banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung yang melanda wilayah Agam. Proses pemulihan dan rekonstruksi diprediksi akan memakan waktu dan biaya yang sangat signifikan. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |