TIMES PADANG, JAKARTA – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) yang dipantau dari laman Logam Mulia hari ini menunjukkan tren positif, sejalan dengan pergerakan harga emas global yang juga menguat.
Pada perdagangan Selasa (6/5/2025), harga emas Antam mencapai Rp 1.931.000 per gram, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 25.000 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam juga terkerek naik Rp 26.000 menjadi Rp 1.780.000 per gram.
Kenaikan harga emas di pasar internasional menjadi pemicu utama menguatnya harga emas Antam. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas dunia di pasar spot berada di level US$ 3.333,8 per troy ons, melonjak 2,91% dari akhir pekan lalu dan mencatatkan level tertinggi dalam seminggu terakhir.
Analis menduga, technical rebound menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga emas. Pasalnya, pekan lalu, harga komoditasSafe Haven ini sempat menyentuh titik terendah sejak 14 April. Meskipun kemarin mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi, secara keseluruhan, harga emas masih menunjukkan pelemahan tipis sebesar 0,11%.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa sebagian investor melihat level harga emas saat ini sebagai peluang untuk kembali mengakumulasi aset tersebut. Selain itu, melemahnya nilai tukar dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi harga emas. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, ditutup melemah 0,06% ke level 99,796 pada perdagangan kemarin.
Di sisi lain, investor juga cenderung mengambil sikap wait and see terkait perkembangan hubungan antara Amerika Serikat dan China. Meskipun pekan lalu sempat muncul sinyal positif terkait potensi dialog untuk menyelesaikan isu perdagangan dan tarif impor, ketidakpastian masih membayangi. Presiden AS Donald Trump meyakini adanya keinginan dari pihak China untuk mencapai kesepakatan. Sementara Beijing mengisyaratkan kemungkinan pembicaraan, namun menegaskan bahwa kesepakatan hanya dapat terwujud jika AS bersedia mencabut kenaikan tarif bea masuk.
Sambil menanti perkembangan lebih lanjut, para pelaku pasar memilih untuk berhati-hati, yang pada akhirnya membatasi pelemahan dolar AS. Perlu diketahui bahwa emas diperdagangkan dalam mata uang dolar AS. Ketika nilai dolar AS menurun, harga emas menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lainnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Emas Antam Melonjak Tajam! Investor Kembali Berburu?
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |