TIMES PADANG, PESISIR SELATAN – Kabupaten Pesisir Selatan terus memperkuat sektor pertanian melalui pembentukan dan pengembangan kelompok Brigade Pangan sebagai strategi peningkatan produksi, pemulihan pascabencana, dan penguatan kelembagaan petani menuju swasembada pangan nasional. Hingga saat ini, Pesisir Selatan telah membentuk 56 Brigade Pangan, terbanyak di Provinsi Sumatera Barat, yang menjadi motor penggerak pertanian modern berbasis generasi muda.
Brigade Pangan dibentuk sebagai wadah usaha tani profesional yang mengelola lahan dalam skala ekonomis, didukung struktur organisasi yang jelas, tata kelola keuangan yang transparan, serta pendampingan intensif oleh penyuluh pertanian. Setiap Brigade Pangan diarahkan mengelola lahan hingga ±200 hektare, sehingga mampu meningkatkan efisiensi usaha tani, mempercepat tanam, serta mendorong peningkatan produktivitas padi di wilayah sentra pangan seperti Pesisir Selatan.
Sebagai bagian dari penguatan kapasitas Brigade Pangan, Kementerian Pertanian menyalurkan dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa Traktor Roda 4 untuk 56 kelompok Brigade Pangan di Kabupaten Pesisir Selatan, serta dukungan sarana produksi pertanian (saprodi) seperti benih padi, pupuk, pendukung lainnya. Dukungan alsintan dan saprodi ini ditujukan untuk memperkuat operasional Brigade Pangan mulai dari pengolahan lahan hingga pertanaman, sekaligus mendorong peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas secara berkelanjutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembang Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa Brigade Pangan merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun pertanian modern dan berkelanjutan.
“Program Brigade Pangan kami dorong sebagai model pertanian modern berbasis kelembagaan petani muda, dengan dukungan alsintan, pendampingan penyuluh, serta tata kelola yang profesional. Melalui penguatan Brigade Pangan di daerah sentra seperti Pesisir Selatan, kami optimistis swasembada pangan nasional dapat diwujudkan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menegaskan bahwa Brigade Pangan diarahkan menjadi garda terdepan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan optimalisasi indeks pertanaman di seluruh kecamatan. Fokus penguatan diarahkan pada lahan sawah yang selama ini hanya satu kali tanam agar dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali tanam sesuai dengan kondisi lapangan, termasuk membantu penyelesaian Musim Tanam Ketiga (MT3) pada lahan yang telah dua kali tanam.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto, menyampaikan bahwa Brigade Pangan telah menunjukkan dampak nyata di lapangan.
“Kelompok Brigade Pangan di Pesisir Selatan sudah mulai melakukan pertanaman di lahan-lahan yang sebelumnya terbengkalai, sehingga mampu menghidupkan kembali lahan pertanian dan memperkuat ketahanan pangan daerah,” ujar Mardianto.
Selain sebagai pelaksana teknis, Brigade Pangan juga didorong berkembang menjadi kelembagaan usaha tani modern. Setiap Brigade Pangan, dengan jumlah anggota maksimal 15 orang, diarahkan membangun pola kerja kolektif yang profesional serta bertransformasi menjadi entrepreneur pertanian, termasuk melalui pengelolaan jasa alsintan dan usaha pendukung lainnya.
Dengan penguatan kelembagaan, dukungan sarana produksi, serta pendampingan berkelanjutan, Brigade Pangan di Pesisir Selatan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi, memperkuat ketahanan pangan daerah, serta memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.(*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |