https://padang.times.co.id/
Kopi TIMES

Urban Farming: Langkah Kecil Menuju Ketahanan Pangan Perkotaan

Kamis, 24 Oktober 2024 - 12:22
Urban Farming: Langkah Kecil Menuju Ketahanan Pangan Perkotaan Roza Yunita, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas

TIMES PADANG, PADANG – Di tengah laju urbanisasi yang terus meningkat, kota-kota besar di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan lahan pertanian dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat. 

Dalam kondisi ini, urban farming atau pertanian perkotaan mulai muncul sebagai solusi yang tidak hanya menjawab kebutuhan pangan, tetapi juga menawarkan peluang bisnis yang menarik. Fenomena ini semakin relevan di era modern, di mana isu lingkungan, kesehatan, dan ketahanan pangan menjadi perhatian utama masyarakat.

Dengan populasi perkotaan yang terus tumbuh, kebutuhan akan pangan segar seperti sayuran dan buah-buahan semakin meningkat. Namun, ketergantungan kota-kota besar pada pasokan pangan dari daerah pedesaan dan impor membuat harga bahan pangan tidak stabil. Belum lagi, faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan gangguan distribusi dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga.

Urban farming hadir sebagai jawaban untuk menghadapi permasalahan ini. Dengan mengoptimalkan ruang-ruang sempit seperti atap gedung, balkon, atau lahan kosong di sekitar rumah, masyarakat perkotaan dapat menanam sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain mengurangi biaya, urban farming juga membantu meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Kemajuan teknologi juga turut mendorong pertumbuhan urban farming. Salah satu inovasi yang paling populer adalah sistem hidroponik, di mana tanaman ditanam tanpa tanah dengan menggunakan media air yang kaya nutrisi. 

Metode ini sangat cocok untuk lingkungan perkotaan yang terbatas lahan. Bahkan, dengan perkembangan teknologi IoT (Internet of Things), pemantauan pertumbuhan tanaman bisa dilakukan secara otomatis menggunakan sensor dan perangkat pintar.

Menurut sebuah laporan dari Allied Market Research, pasar global untuk teknologi pertanian pintar diperkirakan akan tumbuh hingga USD 29,23 miliar pada tahun 2027. Ini menunjukkan potensi besar bagi para pelaku usaha yang ingin masuk ke bisnis urban farming, baik sebagai penyedia teknologi atau produsen pangan.

Tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, urban farming juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak startup di Indonesia yang kini fokus pada pertanian perkotaan, baik sebagai penyedia teknologi hidroponik maupun sebagai produsen pangan organik yang dipasarkan langsung kepada konsumen. 

Di Jakarta, misalnya, sejumlah komunitas urban farming bermitra dengan restoran dan kafe untuk memasok sayuran segar dari kebun kota mereka. Hal ini juga mendukung tren farm-to-table, di mana konsumen bisa langsung menikmati pangan segar yang ditanam secara lokal.

Selain itu, urban farming juga mendorong gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Masyarakat kota yang menjalankan urban farming cenderung lebih peduli terhadap asupan makanan mereka, memilih bahan pangan yang bebas pestisida dan ramah lingkungan. 

Tren ini juga sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, di mana kegiatan berkebun di tengah hiruk-pikuk perkotaan menjadi aktivitas yang menenangkan dan memberikan rasa keterhubungan dengan alam.

Urban farming bukan hanya solusi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan pangan perkotaan, tetapi juga langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis pangan global. Dengan mendukung inisiatif ini, pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menciptakan kota yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Di masa depan, kolaborasi antara teknologi, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mengoptimalkan potensi urban farming. Peningkatan dukungan kebijakan, seperti insentif bagi petani perkotaan dan akses yang lebih mudah terhadap teknologi pertanian, dapat mempercepat perkembangan sektor ini.

Dengan urban farming, kota-kota di Indonesia bisa menjadi lebih hijau, sehat, dan mandiri, sambil menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan bagi generasi muda.

***

*) Oleh : Roza Yunita, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Padang just now

Welcome to TIMES Padang

TIMES Padang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.