TIMES PADANG, PADANG – Peringatan Hari Buruh Migran Internasional (HBMI) Tahun 2025 dimaknai secara berbeda oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat. Alih-alih menggelar kegiatan seremonial, BP3MI Sumbar memilih aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang di sejumlah wilayah di Sumatera Barat.
HBMI yang diperingati setiap 18 Desember ini menjadi momentum bagi BP3MI Sumbar untuk menunjukkan kepedulian nyata terhadap masyarakat terdampak bencana, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) purna dan keluarganya. Sejak akhir November 2025, rangkaian bencana alam di Sumatera Barat telah merenggut ratusan korban jiwa, merusak rumah warga, fasilitas umum, serta menimbulkan kerugian besar dan trauma mendalam.
Sebagai bentuk kepedulian, BP3MI Sumbar menggalang donasi dari pegawai dan mitra kerja. Bantuan pertama disalurkan dua hari pascabanjir bandang pada 27 November 2025 berupa paket sembako kepada warga terdampak di kawasan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Tak berhenti di situ, BP3MI Sumbar juga melakukan survei langsung ke daerah Guo untuk memetakan kebutuhan warga. Berdasarkan hasil survei tersebut, BP3MI Sumbar menyalurkan bantuan uang tunai kepada 18 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir bandang. Penyerahan bantuan dilakukan pada Sabtu, 13 Desember 2025, dengan nilai Rp500.000 per keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar pascabencana.
Selain warga umum, perhatian khusus juga diberikan kepada pekerja migran. BP3MI Sumatera Barat menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp500.000 kepada seorang PMI Purna, Itrayoni, warga Lubuak Tampuruang, yang turut terdampak banjir galodo. Itrayoni sebelumnya juga tercatat sebagai peserta Seminar Kesehatan Mental yang diselenggarakan BP3MI Sumbar.
Kepala BP3MI Sumatera Barat menyampaikan bahwa peringatan HBMI harus menjadi pengingat bahwa negara wajib hadir dalam setiap fase kehidupan pekerja migran, termasuk saat mereka menghadapi musibah dan kondisi darurat.
“Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga duka dan trauma mendalam. Bantuan ini merupakan wujud empati Keluarga Besar BP3MI Sumatera Barat kepada masyarakat, khususnya pekerja migran dan keluarganya,” ujarnya saat jumpa pers pada Selasa (16/12/2025).
BP3MI Sumatera Barat berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban warga terdampak sekaligus menjadi penguat semangat untuk bangkit dan menata kembali kehidupan pascabencana.
Sementara itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dijadwalkan menggelar puncak peringatan HBMI pada 18 Desember 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pada kegiatan tersebut akan dilaksanakan doa bersama lintas agama sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Sebelumnya, kementerian juga telah menyalurkan bantuan melalui BNPB berupa kebutuhan logistik, tenda, hingga perahu karet hasil penggalangan dana solidaritas pegawai, mitra, dan stakeholder. (*)
| Pewarta | : Amryan Arif Rahmat Alam |
| Editor | : Faizal R Arief |