TIMES PADANG, LUBUK BASUNG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian mendalam terhadap bunga Rafflesia Arnoldii di Cagar Alam Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk memastikan kekerabatan filogenetik dengan rafflesia yang ada di Malaysia. Penelitian kolaboratif ini melibatkan multi-stakeholder termasuk Universitas Oxford.
Peneliti Ahli Muda BRIN Irvan Fadli Wanda menjelaskan, "Penelitian tersebut kolaborasi multi stakeholder berupa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Universitas Bengkulu, BRIN dan Universitas Oxford," di Lubuk Basung, Kamis (13/11/2025). Pengambilan sampel dilakukan Rabu (12/11/2025) dengan spesimen yang disebut CF Arnoldii menunggu identifikasi lanjutan.
Penelitian menggunakan pendekatan komprehensif melalui:
-
Analisis morfologi detail menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM)
-
Identifikasi DNA dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR)
-
Perbandingan database genetik untuk menentukan kemiripan
"Ini bakal membantu untuk merumuskan keputusan taksonomi terkait jenisnya," ujar Irvan. Tim penelitian terbagi dua: tim morfologi dipimpin Prof Agus Susatya dan Dr Ridha Mahyuni, serta tim molekuler yang menjadi tanggung jawab Irvan.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra menyambut positif penelitian ini. "Konservasi yang baik ini bisa kita lakukan secara berkelanjutan oleh pemerintah bekerjasama dengan lembaga riset dan perguruan tinggi lainnya," ujarnya.
Hasil penelitian diharapkan dapat mengungkap hubungan kekerabatan rafflesia Arnoldii di Indonesia dengan Malaysia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi upaya konservasi bunga langka yang dilindungi ini. Penentuan taksonomi yang akurat akan mempengaruhi strategi perlindungan dan pengelolaan rafflesia di habitat aslinya.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |